Semarang, Memiliki badan yang tinggi mungkin merupakan harapan sebagian besar orang. Badan yang tinggi bisa menambah rasa percaya diri, terutama pada kebanyakan orang Asia.
Namun, menurut dr Eeric Truumees – Dokter spesialis bedah ortopedi dari Austin, Texas, memiliki badan tinggi berpengaruh juga terhadap risiko penyakit dan masalah kesehatan. Dengan tinggi badan 203 cm, ia kerap terpentok ketika harus menggunakan kendaraan umum atau berada di ruang publik.
“Tentu saja orang-orang akan lebih mudah mengingatku. Namun aku juga sering terpentok dan semakin bertambahnya umur membuat responsku semakin lambat, yang menyebabkan kejadian ini semakin sering,” tutur Dr. Truumees.
Dr. Truumees pun menyebut setidaknya ada 6 pengaruh tinggi badan terhadap kesehatan tubuh seseorang. Apa saja? Dikutip dari Huffington Post, berikut 6 pengaruh tinggi badan terhadap kesehatan tubuh seseorang:
|
1. Umur
Penelitian pada mencit menyebut semakin tinggi tubuh seseorang, semakin pendek umurnya. Tidak jelas kenapa hal ini bisa terjadi, tetapi Mary Schooling dari New York School of Public Health and Health Policy mengatakan ada beberapa gen yang memengaruhi tinggi badan dan berhubungan langsung dengan umur.
|
2. Risiko kanker
Semakin tinggi badan seseorang, semakin banyak sel yang ada di tubuhnya. Dengan demikian, peluang sel mengalami mutasi abnormal yang berujung pada kanker juga semakin besar. Schooling mengatakan hal ini sudah dibuktikan melalui penelitian, di mana orang yang tinggi lebih berisiko mengalami kanker payudara, ovarium dan prostat.
|
3. Jantung dan metabolisme
Penelitian membuktikan orang yang memiliki tubuh pendek lebih rentan mengalami serangan jantung dan penyakit metabolik seperti diabetes. Menurut Schooling, bisa jadi karena semakin tinggi badan seseorang, semakin besar dan kuat pula pembuluh darah mereka.
|
4. Cedera
Risiko lain memiliki badan tinggi adalah risiko cedera yang lebih besar. dr Truumees mengatakan ketika orang berbadan tinggi jatuh atau terbentur, cedera mereka juga lebih berat daripada yang dialami oleh rata-rata orang lainnya.
|
5. Sumbatan pembuluh darah
Studi menyebut orang dengan tinggi badan lebih dari 182 cm berisiko 2,6 kali lebih besar mengalami vanus thromboembolism, terutama di bagian kaki. Menurut dr Truumees, orang yang berbadan tinggi lebih sering melipat kaki ketika naik kendaraan, yang mengakibatkan penumpukan darah di pembuluh darah dan meningkatkan risiko sumbatan pembuluh darah.
|
6. Tulang dan sendi
Risiko paling fatal bagi orang dengan badan yang tinggi adalah tidak semua tempat kerja berukuran ideal. Akibatnya, mereka cenderung menunduk atau tidak duduk dengan posisi yang benar. Risiko penyakit serta gangguan tulang dan sendi pun meningkat seperti skoliosis dan radang sendi kronis.
Selain itu, terapi peninggi badan Semarang H.Ridhwan juga melayani pengobatan telapak kaki datar, bahu miring, skoliosis dan parikokel.
www.terapipeninggibadansemarang.com
Buka praktek setiap hari