Tak bisa dipungkiri bahwa orang tua pasti memperhatikan pertumbuhan anak. Menurut IDAI, pertumbuhan sendiri merupakan bertambahnya ukuran, bertambahnya sel, dan jaringan pembentuk tubuh lainnya yang membuat ukuran fisik serta bentuk tubuh anak bertambah sebagian atau keseluruhan. Dalam hal ini tentu saja termasuk tinggi badan anak.
Pertumbuhan pada anak memang berbeda-beda. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Hal paling umum yang masyarakat yakini adalah faktor genetika. Apabila orang tuanya memang tinggi, maka keturunannya akan tinggi. Hal ini memang benar, tetapi pada kenyataannya, ada banyak faktor penyebab anak tumbuh terlambat, loh. Apa saja? Yuk, simak pembahasan berikut ini.
Jenis kelamin yang berbeda memiliki cara tumbuh yang berbeda juga. Penyebabnya adalah karena hormon pertumbuhan yang diproduksi anak perempuan dengan anak laki-laki memang berbeda. Hal ini mengakibatkan keduanya memiliki masing-masing fase pertumbuhan sendiri.
Anak laki-laki cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi, sementara anak perempuan agak lambat. Selain itu, anak perempuan juga akan mencapai ketinggian terakhirnya sebelum anak laki-laki.
Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa hormon menjadi salah satu penyebab anak tidak tinggi-tinggi. Jadi, apabila Anda bingung mengapa anak masih pendek saja padahal orang tuanya tinggi? Bisa jadi ini penyebabnya.
Hormon pertumbuhan di dalam tubuh manusia diproduksi oleh kelenjar yang bernama pituitari. Kurangnya hormon tersebut tentu akan menghambat pertumbuhan anak. Kelenjar ini berada di dalam otak dan menjalankan fungsinya secara kompleks, terutama dalam hal pertumbuhan.
Untuk mengetahui penyebab ini, perlu dilakukan pemeriksaan oleh ahli endokrinologi anak dengan melakukan tes stimulasi hormon. Pelaksanaan terapi hormon bisa membantu mengatasi anak yang pertumbuhannya terlambat, tetapi perlu dilakukan sebelum batas waktu pertumbuhan berhenti, yaitu sekitar usia 16-17 tahun. Menurut dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A(K), FAAP selaku ahli endokrinologi dan ketua umum IDAI, terapi hormon akan maksimal jika dilakukan saat anak berusia 3-4 tahun.
Bukan menjadi info asing lagi bahwa anak yang kekurangan nutrisi memang sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya, salah satunya adalah tinggi badan anak. Untuk mengatasi penyebab ini, Anda sebagai orang tua bisa memberikannya asupan nutrisi seperti kalsium, zat besi, vitamin A, dan protein hewani. Nutrisi tersebut sangat membantu anak dalam memperbaiki proses pertumbuhannya.
Kalsium berperan untuk memperkuat tulang, vitamin A bekerja untuk pertumbuhan tulang dan jaringan, sedangkan protein hewani mengandung asam amino yang berfungsi sebagai pembentu hormon pertumbuhan.
Terlalu banyak diam atau sedikit bergerak bisa memperlambat pertumbuhan anak. Sebaliknya, anak yang sering melakukan aktivitas fisik, entah bermain atau berolahraga, akan mempercepat pertumbuhannya. Sebab, aktivitas fisik mampu membantu perkembangan tulang dan merangsang penguatan serta pertumbuhan otot.
Olahraga yang paling ampuh mempercepat pertumbuhan anak adalah olahraga renang. Paslanya olahraga ini melibatkan peregangan ke depan, jadi tak hanya memperkuat tulang belakang, tetapi juga dapat memicu pertumbuhan tulang.
ASI merupakan nutrisi pertama yang didapatkan oleh anak semasa ia bayi. Kandungan dalam ASI sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak di 6 bulan pertamanya. Maka apabila anak tidak mendapatkan ASI yang cukup, hal itu bisa mengakibatkan terkendalanya pertumbuhan anak.
Apabila produksi ASI memang sedikit, maka bunda bisa menambah nutrisi anak dengan bantuan susu murni dengan tidak melupakan pemberian multivitamin sesuai anjuran dokter gizi.
Jika semua hal sebelumnya tidak bermasalah pada anak, Anda sebagai orang tua mungkin perlu memeprtanyakan faktor ini. Mungkinkah anak Anda mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan anak tidak tumbuh tinggi seperti teman-temannya?
Gangguan kesehatan ini bisa berupa infeksi yang menyerang tubuh si kecil. Infeksi yang berulang-ulang terjadi pada anak bisa mempengaruhi gizi anak. Kekurangan gizi ini juga bisa fatal, loh. Gizi yang tidak bisa tercukupi sesuai kebutuhan tubuh bisa mengakibatkan stunting pada anak.
Stunting adalah gagalnya pertumbuhan anak baik pertumbuhan tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang sama. Anak yang mengalami stunting tinggi badannya akan terlihat lebih pendek dari tinggi badan normal anak seusianya, selain itu juga cara berpikirnya akan lebih terlambat dari normalnya.
Hal yang paling umum disadari masyarakat mengenai pertumbuhan anak. Rupanya faktor keturunan memang penyebab yang memberikan pengaruh besar dalam pertumbuhan anak. Sebab, genetika anak terbentuk sebagai bawaan dari genetika orang tuanya.
Jadi, jika pertumbuhan anak Anda cenderung lebih lambat dari teman-temannya, bisa jadi memang orang tuanya atau keluarganya memiliki cara tumbuh yang demikian.
Selain itu, terapi peninggi badan Semarang H.Ridhwan juga melayani pengobatan telapak kaki datar, bahu miring, skoliosis dan parikokel.